Top
Jumat, 28 Maret 2025 | Parenting

Ayah Bunda sahabat Educa, menanamkan sikap toleransi sejak dini sangat penting untuk membentuk generasi yang menghargai perbedaan dan hidup rukun dalam keberagaman. Sikap dan perilaku toleransi perlu diajarkan kepada anak usia PAUD dan Sekolah Dasar, terutama di lingkungan keluarga. Maria Montessori berkata, “Tanah adalah tempat akar kita berada. Anak-anak harus diajarkan untuk merasakan dan hidup selaras dengan Bumi."  Agar seorang anak bisa tumbuh selaras dengan lingkungannya, ia perlu memiliki sikap menghargai perbedaan. Perbedaan akan selalu ada di mana pun. Jangan sampai perbedaan menjadi penghalang bagi seorang anak untuk bertumbuh. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD Spesial Ramadan Topik: Toleransi Beragama, Sub Topik: Sikap Baik kepada Orang Tua - Kurikulum Merdeka Sikap menghargai perbedaan perlu ditumbuhkan sejak dini. Di masa depan, anak akan menghadapi aneka perbedaan yang lebih beragam. Jangan sampai anak membuat pagar yang membatasi setiap perbedaan yang dihadapi. Toleransi mengajarkan anak untuk berpikiran terbuka, menerima orang lain apa adanya, serta memperlakukan mereka dengan baik, sebagaimana mereka ingin diperlakukan. Dr. Jane Nelsen dalam bukunya berjudul Positive Discipline, berkata, “Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika mereka melihat orang tua mereka memperlakukan orang lain dengan hormat dan kebaikan, mereka cenderung meniru perilaku tersebut." Orang tua memiliki peran utama dalam membangun sikap toleransi pada anak melalui suri teladan. Selain menjadi suri teladan, orang tua juga bisa membangun sikap toleransi dengan mengajarkannya melalui pembiasaan sehari-hari, misalnya dengan cara: Kegiatan bercerita: Cerita tentang kebhinekaan budaya untuk mengenalkan berbagai daerah dan tradisi di Indonesia. Menonton video: Berikan video atau acara TV yang menyuguhkan keberagaman budaya. Mengajarkan santun dalam berbicara: Pembiasaan ini perlu dilakukan kepada orang tua, termasuk asisten rumah tangga, teman, saudara, penjaga keamanan, dan karyawan di tempat umum. Memperhatikan gaya bercanda atau percakapan di depan anak: Ayah Bunda perlu menghindari percakapan di depan si kecil seperti "Orang yang dari suku A, pasti orangnya galak!" atau "Pantas saja kurang pintar, tubuhnya saja kurus kering gitu!". Atau percakapan lain yang kurang sopan didengar si kecil. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Sekolahku, Anti Bullying / Berteman dalam Keragaman - Kurikulum Merdeka Belajar Dampak tidak bertoleransi Kurangnya toleransi dapat menjadi awal dari perilaku perundungan. Anak yang tidak diajarkan untuk menghargai perbedaan cenderung mudah menilai dan menolak orang lain yang berbeda dengannya. Ketidaksukaan ini dapat berkembang menjadi perilaku mengejek, mengganggu, bahkan menyerang orang lain. Menumbuhkan rasa cinta kasih Anak perlu merasakan bahwa mereka dicintai tanpa syarat, bahkan saat berperilaku kurang baik. Sebagai orang tua dan pendidik, kita perlu membantu dan mengarahkan mereka untuk bersikap baik, bukan sekadar menghukum atau memarahi. Menerima dan menghargai perbedaan di rumah Mulai dari lingkungan keluarga, Ayah Bunda bisa menumbuhkan pemahaman tentang budaya toleransi kepada si kecil melalui nasihat dan pembiasaan berikut ini:  Menumbuhkan pemahaman bahwa setiap anggota keluarga memiliki sifat, gaya bicara, dan kemampuan berpikir yang berbeda. Tidak memaksakan anak untuk menjadi seperti saudara atau orang tua mereka. Membantu anak membangun rasa percaya diri dan nilai-nilai yang baik dalam dirinya. Baca juga:Ajarkan Keberagaman Budaya kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Mempelajari budaya dan tradisi lain Ajak anak untuk mempelajari bagaimana budaya lain merayakan sesuatu dan menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan mengenal keberagaman, mereka akan lebih terbuka, penuh empati, dan mampu hidup harmonis dalam masyarakat yang majemuk. Bambang Trimansyah, seorang ahli pendidikan dan budaya berkata, “Budaya adalah cara kita berbicara, cara kita berpikir, cara kita bertindak, dan cara kita berinteraksi. Mempelajari budaya lain adalah cara untuk memahami dunia dengan lebih baik." Ayah Bunda sahabat Educa, mari ajarkan nilai-nilai toleransi kepada si kecil demi masa depan Indonesia yang lebih damai dan bersatu! RIRI (Cerita Anak Interaktif): Membantu Kembangkan Karakter si Kecil dengan Media Dongeng   Sumber referensi: Montessori, Maria. (2022). Maria montessori quotes to inspire you [1] Nelsen, Dr. Jande. (1981). Positive discipline [2] Trimansyah, Bambang. (2019). Panduan penulisan buku cerita anak [3]

Kamis, 06 Februari 2025 | Parenting

Ayah Bunda Sahabat Educa, bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat bagi untuk menanamkan nilai-nilai positif pada si Kecil. Melalui kegiatan yang menyenangkan, anak usia 4-6 tahun dapat belajar banyak hal baik, mulai dari kesabaran hingga cinta lingkungan. Yuk, simak ide-ide kegiatan Ramadhan yang seru dan bermanfaat untuk mengembangkan karakter anak! Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Sabar: Ajak si Kecil bersabar menantikan waktu berbuka puasa dan antri mengambil makanan Disiplin: Saat sahur adalah saat yang tepat mengajarkan hal ini. Biasakan si kecil menunaikan ibadah sholat subuh Rajin: Ajak si Kecil bertekun membaca Al-Qur’an dan melakukan pekerjaan rumah Bersyukur: Ajak si Kecil mengatakan “Alhamdulillah” untuk hal-hal sederhana yang boleh dinikmati dan dirasakan, misalnya tubuh yang sehat, memiliki rumah, dan lainnya Bersikap sopan: Ayah Bunda bisa mengajarkan cara berbicara dan mengucapkan salam dengan santun kepada orang lain, terutama yang lebih tua Kemandirian: Berikan bantuan seminimal mungkin saat si Kecil mengenakan baju dan merapikan mainan Murah hati: Ajarkan si Kecil menabung tidak hanya untuk keperluan pribadi. Namun, juga untuk disumbangkan kepada orang lain Pengasih: Ajak si Kecil mengamalkannya dengan cara merawat ciptaan Allah berupa tanaman dan hewan peliharaan. Ajak pula si Kecil berkegiatan sosial Peduli sesama: Ajak si Kecil berbagi makanan kepada teman, menjenguk teman yang sakit, dan bersedia bergiliran saat bermain dengan saudara kandung Jujur: Anak diajak untuk selalu berkata dan berbuat jujur dalam segala situasi, bahkan dalam hal-hal kecil seperti mengembalikan uang kembalian atau mengakui kesalahan LKA PAUD Gratis: Ratusan Lembar Kerja Anak bisa diunduh di platform ini Toleransi: Hindari larangan untuk anak bermain dengan teman yang berbeda (agama, suku, ras). Libatkan pula si Kecil untuk mengikuti kegiatan tentang budaya yang berbhineka Sikap menghormati: Ajarkan kepada si Kecil agar berusaha menatap wajah atau mata Ayah Bunda saat berbicara dan mendengarkan nasihat dengan seksama Kerja sama: Ajak si Kecil membersihkan rumah atau pekarangan rumah bersama-sama Kreatif: Ajak si Kecil membuat kartu ucapan selamat Idul Fitri atau membuat dekorasi rumah dari bahan-bahan limbah atau yang mudah ditemukan di rumah Cinta lingkungan: Siapkan bibit tanaman yang masih kecil, lalu mintalah si Kecil merawatnya dengan menyiram, memupuk, dan merawat kebun agar tetap bersih Tanggung jawab: Libatkan si Kecil dalam menyiapkan makanan sebelum berbuka puasa, dan ajak pula ia saat merapikannya. Berempati: Secara rutin, ajak si Kecil mengunjungi panti asuhan, terutama saat bulan Ramadhan Sikap berani: Berikan kepercayaan kepada si Kecil untuk membaca doa-soa sederhana, misalnya saat sebelum makan bersama. Rasa ingin tahu: Ajak si Kecil berdiskusi tentang sebuah kisah Nabi yang baru saja ditonton atau diceritakan Cinta kebersihan: Sebelum berbuka puasa, ajari si Kecil agar mencuci tangan terlebih dahulu. Pastikan pula, si Kecil bisa menjaga kerapian serta kebersihan rumah, agar memberikan kenyamanan bagi saudara yang berkunjung Menghargai waktu: Bantu si Kecil membuat jadwal kegiatan harian selama bulan Ramadhan dan menyarankan padanya untuk banyak melakukan kegiatan positif Berpikir positif: Hindarkan si Kecil dari obrolan yang mengandung hal-hal negatif, misalnya membicarakan keburukan orang lain. Nasihati pula ia agar tidak mudah mengeluh saat belajar menahan lapar Percaya diri: Berikan kepercayaan kepada si Kecil untuk membersihkan kamar, mengenakan pakaian, menali sepatu dengan bantuan seminimal mungkin Cinta damai: Bila ada suatu persoalan dengan teman atau saudara, Ayah Bunda bisa membantunya agar bisa menyelesaikannya dengan baik Pantang menyerah: Saat si Kecil sudah mulai ada rasa malas atau mengeluh saat berpuasa, Ayah Bunda bisa memotivasi dan menceritakan pengalaman orang yang berhasil menunaikan ibadah puasa Sederhana: Tanamkan dalam diri si Kecil agar tidak perlu hidup bermewah-mewah untuk kepentingan diri sendiri Kejujuran: Ajarkan pada si Kecil akan pentingnya sikap jujur agar dipercaya oleh banyak orang. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 2-3 Tahun, Tema : Kegiatan Seni Selama Bulan Ramadhan 2024 Ayah Bunda Sahabat Educa, semoga kegiatan-kegiatan Ramadhan yang menyenangkan di atas dapat membantu dalam menanamkan nilai-nilai positif pada si Kecil. Selamat menunaikan ibadah puasa dan semoga Ramadhan ini membawa berkah bagi keluarga kita! Koleksi Dongeng RIRI: Cerita anak interaktif yang ramah anak dan edukatif    

Kamis, 16 Januari 2025 | Edukasi

Bangun pagi menjadi salah satu kebiasaan penting yang ditekankan dalam program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas oleh Kemendikdasmen dan Bapak Menteri Mu’ti pada awal tahun 2025. Kebiasaan ini tidak hanya mendukung perkembangan fisik dan mental anak, tetapi juga memberikan fondasi kuat untuk membentuk karakter yang disiplin, penuh semangat, dan siap menghadapi tantangan di era digital. Baca juga:Contoh Naskah Pidato Bertema Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Awal Semester 2 untuk PAUD / TK Dalam artikel ini, kita akan membahas manfaat bangun pagi bagi si kecil, peran orang tua dalam membentuk kebiasaan ini, serta mengapa kebiasaan ini begitu penting untuk mencetak anak Indonesia yang hebat di masa depan. Ayah bunda sahabat Educa, apa saja manfaat penting bangun pagi bagi si kecil? Beberapa manfaat bangun pagi bagi anak usia dini antara lain: Meningkatkan kesehatan badan: Si kecil berkesempatan untuk mengawali hari dengan kegiatan fisik yang seru dan menyenangkan, misalnya merapikan tempat tidur, lari kecil-kecil atau melakukan gerak lagu Meningkatkan daya konsentrasi: Si kecil akan menjadi lebih tenang, tidak merasa terburu-buru, dan memiliki waktu untuk beribadah atau berdoa yang menunjang fokusnya saat belajar di sekolah Mengembangkan karakter disiplin: Si kecil bisa belajar tanggung jawab dan mengelola waktu secara efektif. Meningkatkan kualitas istirahat: Si kecil akan terpola untuk memiliki waktu tidur yang cukup dan teratur, sehingga menunjang kebugaran serta mencegah terjadinya “burn out” Meningkatkan kesehatan mental dan spiritual: Si kecil akan terbiasa melakukan segala sesuatu dengan ketenangan, yang merupakan hal penting agar mampu menyelesaikan tugas dengan kualitas optimal. Baca juga:Cara Orang Tua Mengajarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 2025 Sesuai Anjuran Kemendikdas Bagaimana ayah bunda membantu si kecil melakukan pembiasaan ini? Ayah bunda memiliki peran yang sangat penting dalam membantu si kecil membiasakan diri untuk bangun pagi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mendukung pembiasaan ini: Menjadi teladan: Ayah bunda perlu membiasakan diri agar bisa bangun lebih awal, agar bisa membantu membangunkan si kecil dan memotivasinya untuk melakukan kebiasaan yang sama Berikan apresiasi dan motivasi: Saat si kecil bisa bangun pagi, ayah bunda bisa mengapresiasinya, sehingga ia akan merasa bahwa usahanya dihargai Bangun suasana happy: Jadikan pagi hari sebagai saat yang menyenangkan dan positif dalam memulai hari, dengan melakukan kegiatan menyenangkan, misalnya sarapan atau senam bersama Membantu mengatur waktu tidur: Ayah bunda bisa membantu si kecil agar memiliki waktu tidur yang berkualitas atau tidur nyenyak selama minimal 7-8 jam Membantu Mengatur Jadwal Aktivitas Harian: Agar si kecil bisa tidur tepat waktu dan bisa dilakukan secara rutin, ayah bunda bisa membantu si kecil membuat jadwal kegiatan. Pastikan juga si kecil tidak beraktivitas dengan “layar”. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan makanan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat pada waktunya), memerlukan dukungan dari ayah bunda yang berperan sebagai teladan utama dalam kehidupan anak sehari-hari. Ayah bunda perlu membantu menciptakan kebiasaan ini dengan memberi motivasi, contoh langsung, dan memastikan bahwa si kecil memiliki rutinitas tidur yang berkualitas. Pendidikan anak usia dini tidak hanya membentuk kecerdasan akademis, tetapi juga karakter dan kebiasaan positif yang membekali anak untuk menghadapi tantangan di era yang semakin kompetitif. Marbel Pelajaran TK dan PAUD: Media Menyenangkan dan Mencerdaskan Kesukaan Anak Indonesia Sumber referensi:1. Freepik.com. (2024). Teenager boy having fun summer [1]

Rabu, 15 Januari 2025 | Edukasi

Program Prioritas Kemendikdasmen atau Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan program dipaparkan oleh Bapak Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. dalam rapat kerja bersama Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di Jakarta. Dalam penerapan program dan kebijakannya, Kemendikdasmen akan menggalakkan partisipasi dari seluruh ekosistem pendidikan. Salah satu programnya yang paling penting adalah penguatan pendidikan karakter. Baca juga: Cara Orang Tua Mengajarkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat 2025 Sesuai Anjuran Kemendikdas Penguatan Pendidikan Karakter atau Akhlak (Character Building) di PAUD/TK sangat esensial, karena usia dini adalah masa emas perkembangan, di mana nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, dan empati lebih mudah ditanamkan. Karakter yang kuat menjadi fondasi bagi anak untuk tumbuh menjadi individu yang cerdas, terampil dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter juga membantu anak belajar bersosialisasi dan menghadapi tantangan di lingkungan sekitarnya dengan sikap positif dan optimis Bagaimana strategi yang bisa dilakukan pihak sekolah dan guru PAUD? 1. Pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru kelas Bertujuan meningkatkan kemampuan guru kelas dalam memberi bimbingan konseling kepada siswa, juga menyisipkan pendidikan nilai (values education) dalam pembelajaran sehari-hari, untuk memastikan siswa memiliki landasan moral yang kuat. Beberapa ide programnya: Terlibat dalam lokakarya dan seminar: Guru kelas dapat mengikuti lokakarya atau seminar terkait bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk mendapatkan wawasan dan metode terbaru Evaluasi dari kasus nyata: Menganalisis kasus nyata terkait permasalahan siswa yang ada di sekolah untuk melatih kemampuan mengambil langkah bimbingan yang tepat Melibatkan orang tua: Bekerja sama dengan orang tua untuk menyelaraskan pendidikan nilai di rumah dan sekolah Pemanfaatan sarana digital: Memanfaatkan aplikasi atau platform edukasi, untuk mendukung pembelajaran nilai secara kekinian, menarik, dan interaktif Melakukan refleksi diri: Secara rutin mengadakan evaluasi pendekatan dan keberhasilan bimbingan, yang telah dilakukan selama proses pembelajaran anak didik. Baca juga:Bentuk Karakter Anak dengan Kabi Kisah Teladan Nabi 2. Peningkatan kompetensi guru Bimbingan Konseling (BK) dan agama Berfokus pada pelatihan lanjutan untuk guru BK dan agama, agar mereka dapat menangani berbagai tantangan pendidikan karakter juga spiritual siswa dengan baik. Beberapa ide program yang bisa guru PAUD lakukan adalah: Mengikuti pelatihan khusus: Guru BK dan agama dapat mengikuti pelatihan khusus terkait teknik konseling dan pendekatan spiritual sesuai agama anak didik Analisis dan studi kasus: Berlatih menangani kasus yang pernah terjadi untuk meningkatkan kemampuan analisis dan problem solving Merancang modul pendidikan nilai: Membuat modul pembelajaran yang terintegrasi dengan nilai-nilai moral dan spiritual, serta hubungannya dengan pembelajaran sehari-hari. Membangun jejaring profesional: Bekerja sama dengan ahli, konselor, psikolog, atau tokoh agama untuk berbagi pengalaman dan membuat strategi, juga visi misi Mengajak orang tua dan komunitas untuk terlibat: Mendorong partisipasi orang tua dan komunitas untuk mendukung perkembangan karakter dan spiritual anak didik. Dapatkan Aneka Lembar Kerja Anak berbagai Tema di Sini 3. Pengangkatan guru BK Menekankan pentingnya pengadaan atau penambahan guru BK di sekolah. Guru BK memiliki peranan vital dalam membantu siswa mengatasi permasalahan pribadi, sosial, maupun akademik. Beberapa contoh tugas guru BK: Memberi konseling personal: Membantu anak mengatasi masalah pribadi melalui sesi konseling individu dan menjunjung privasi Menyelenggarakan seminar dan konseling kelompok: Mengadakan seminar dan diskusi kelompok, guna membangun keterampilan sosial dan menyelesaikan masalah bersama Membantu perencanaan karier: Membimbing siswa dalam mengenal dan menentukan minat, bakat, dan jalur pendidikan atau karier yang sesuai sejak dini Bekerjasama dengan guru lain: Bersama guru kelas membuat rencana pendekatan pendidikan yang holistik Menyusun laporan perkembangan anak: Melaporkan hasil konseling untuk membantu siswa, orang tua, dan pihak sekolah memahami kondisi anak didik Menjadi mediator konflik: Membantu menyelesaikan konflik antarsiswa atau antara siswa dan guru. 4. Penanaman karakter tujuh kebiasaan anak Indonesia Adalah upaya untuk menanamkan nilai-nilai karakter tertentu melalui kebiasaan positif yang dirancang untuk membentuk perilaku anak Indonesia. Beberapa kebiasaan yang perlu dikembangkan dan menjadi prioritas adalah bangun pagi, beribadah, olahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Cara mengajarkannya perlu menggunakan cara yang menyenangkan dan melalui pembiasaan dalam kegiatan harian di sekolah. 5. Makan siang bergizi Mendorong penyediaan makanan siang yang sehat dan bergizi bagi siswa, untuk mendukung perkembangan fisik, konsentrasi belajar, dan kesehatan secara menyeluruh. Beberapa contoh program yang bisa sekolah lakukan adalah: Menyediakan menu bergizi: Menyusun dan menyediakan menu makan siang dengan gizi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral Mendatangkan ahli gizi: Bekerjasama dengan ahli gizi untuk memastikan makanan yang disajikan sesuai kebutuhan tumbuh kembang anak didik Mengadakan edukasi gizi: Memberikan pembelajaran tentang pentingnya makanan sehat dan bergizi kepada anak didik dan orang tua untuk mendukung kebiasaan makan bergizi. Baca juga:RPP PAUD Tema Diriku Subtema Makanan Sehat Pendidikan karakter di PAUD merupakan fondasi terpenting dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia, sehat, tangguh, dan cerdas. Melalui strategi yang holistik, melibatkan guru, orang tua, dan seluruh ekosistem pendidikan, nilai-nilai positif dapat ditanamkan sejak dini. Dengan komitmen bersama, mari kita bersama menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan anak secara menyeluruh, baik secara akademik maupun moral, demi masa depan anak serta generasi penerus bangsa yang cerah. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Media Pembangun Karakter Anak Indonesia  

Senin, 06 Januari 2025 | Parenting

Anak Indonesia adalah generasi penerus bangsa. Mereka perlu dibekali dengan aneka kebiasaan baik sejak dini. Menteri Pendidikan atau Mendikdasmen, Bapak Abdul Mu’ti menganjurkan kepada guru dan orang tua untuk mengajarkan “Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Berikut ini penjelasannya: 1. Bangun pagi Bangun pagi membantu anak Indonesia lebih segar, fokus, dan produktif. Kebiasan ini juga bisa mengembangkan karakter disiplin dan sikap menghargai waktu. Contoh kegiatannya, yakni: Memberikan edukasi tentang manfaat bangun pagi, jelaskan kepada si kecil bahwa bangun pagi baik untuk kesehatan fisik dan mental Memutar lagu atau dongeng, lagu yang ceria membantu anak tetap segar dan ceria di pagi hari Memberikan tanggung jawab, setiap pagi anak bisa diminta untuk merapikan tempat tidur Memberikan apresiasi, pujian, pelukan, atau hadiah saat anak berhasil bangun tepat waktu. Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas 2. Beribadah Melalui ibadah, anak Indonesia bisa belajar bersyukur, berempati, dan bertanggung jawab. Berikut berapa kegiatannya: Mengajarkan doa pendek, ajarkan dan ucapkan doa pendek bersama si kecil Membuatkan jadwal, bantu si kecil membuat jadwal ibadah rutin harian Belajar dengan lagu dan dongeng, kenalkan nilai-nilai ibadah kepada si kecil lewat lagu dan dongeng Teladan orang tua, berikan contoh nyata kepada si kecil dengan selalu rajin dan disiplin beribadah. Baca juga: KOLEKSI CERiTA PENDEK ISLAMI Untuk KEMBANGKAN KARAKTER Anak di HARI SANTRI 3. Berolahraga Olahraga bisa meningkatkan kebugaran, melatih disiplin, dan membantu anak mengelola stres. Dalam tubuh anak Indonesia yang sehat, terdapat jiwa yang kuat pula. Contoh kegiatannya, yaitu: Gerak lagu, ajak si kecil melakukan gerak lagu atau senam dengan iringan musik Membuat jadwal rutin, bantu si kecil membuat jadwal rutin berolahraga Teladan cinta olahraga, jadilah contoh penggemar kegiatan olahraga Alat olahraga, sediakan peralatan olahraga khusus buat si kecil Aktivitas alam, agar dapat merasakan manfaat sinar matahari, ajak si kecil berkegiatan di alam (desa, kebun, dan lainnya) dan di luar rumah. Baca juga: 19 Pilihan Olahraga Indoor Mudah yang Bisa Dilakukan Anak Usia 5 Tahun 4. Makan makanan sehat dan bergizi Pola makan yang sehat membantu tumbuh kembang anak jadi lebih optimal, memberi energi yang cukup untuk beraktivitas, dan meningkatkan konsentrasi belajar. Contoh kegiatannya: Berikan makanan bervariasi, selalu sediakan menu makanan sehat yang berbeda tiap hari Ajak anak memasak, paling tidak menyiapkan piring atau merapikan meja makan Mengurangi junk food, ajak si kecil mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi makanan tidak sehat Memberi edukasi dan motivasi dengan bercerita atau mengucapkan kalimat motivatif, seperti “Ayo makan sayurnya, agar kulit tetap segar.” Baca juga: Ide Aktivitas untuk Belajar Topik Makanan Kesukaanku ( Kurikulum Merdeka ) 5. Gemar belajar Belajar mengasah rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis. Diharapkan, anak Indonesia makin siap dalam menghadapi tantangan zaman, dengan tetap mengedepankan kegiatan bermain untuk melatih keterampilan dan mendapat banyak ilmu pengetahuan. Contoh aktivitasnya: Jadwal belajar, bantu si kecil membuat jadwal belajar rutin Bermain bersama, ajak si kecil bermain permainan edukasi offline dan online Teladan membaca, ayah bunda perlu menunjukkan betapa pentingnya membaca Ruang belajar, sediakan tempat belajar yang nyaman dan menarik atau dekoratif Baca juga: 5 Kiat Membuat Siswa Gemar Belajar di Era Teknologi 6. Bermasyarakat Anak Indonesia perlu terlibat dalam hidup bermasyarakat dan berkomunitas, untuk belajar menghargai perbedaan, melatih tanggung jawab, dan membangun semangat gotong royong. Contoh pembiasaannya: Mengajarkan tiga kata ajaib, seperti maaf, tolong, dan terima kasih Mengajarkan sopan santun, ayah bunda perlu mencontohkan perilaku sopan dalam kata dan perbuatan. Ajarkan pula senyum, salam, dan sapa Terlibat dalam kegiatan sosial, misal kegiatan lomba 17an, kerja bakti, dan lainnya Mengajarkan berbagi, empati, dan menghargai perbedaan, ayah bunda bisa mengajarkannya dengan dongeng, lagu, atau berdiskusi santai. 7. Tidur cepat Tidur tepat waktu membantu anak Indonesia tetap segar, fokus, kreatif, sekaligus menjaga keseimbangan tubuh agar tetap sehat. Contoh kegiatannya: Ajak si kecil bermain ular tangga atau sejenisnya, dan mendengarkan cerita Ajak si kecil memiliki saat tidur yang konsisten tiap malam Bantu si kecil menyiapkan tempat tidur yang nyaman dan tenang. Kebiasaan yang baik tidak hanya berpengaruh pada perkembangan fisik, tetapi juga mental atau karakter dan kepribadian si kecil. Lewat pembiasaan yang konsisten, semoga si kecil semakin tumbuh menjadi pribadi yang memiliki karakter mulia. Ayo, dukung gerakan Bapak Menteri Abdul Mu’ti ini, demi masa depan anak Indonesia yang cerdas, terampil, dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral serta agama. KABI: Membantu Kembangkan Karakter Anak Muslim di Indonesia  

Senin, 09 Desember 2024 | Edukasi

Karakter anak, pada dasarnya, mencerminkan sifat, akhlak, atau tabiat anak yang dapat memengaruhi kebiasaan dan atau keyakinan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Karakter ini dapat mulai ditumbuhkan dan dikembangkan sejak usia dini. Mulai sejak anak dilahirkan hingga berusia lima tahun, orang tua perlu proaktif dalam melatih, mengajarkan, juga mengembangkan karakter mereka. Karena karakter inilah yang nantinya akan menentukan cara mereka bersikap dalam lingkungan masyarakat. Cara membangun karakter anak Karakter anak adalah akhlak yang dibentuk orang tuanya. Bisa diartikan pula, karakter anak adalah sifat atau kepribadian yang memengaruhi cara anak berperilaku dan berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menciptakan karakter anak yang baik, orang tua perlu mengetahui cara membangun karakter anak dengan tepat. Harapannya, cara-cara ini dapat diaplikasikan sebaik mungkin dalam kehidupan sehari-hari. Baca juga: Riri Cerita Anak Interaktif dari Educa Studio, Raih Penghargaan Top Education Podcast 2024 dalam Spotify Wrapped 2024 Pertama, cara membangun karakter anak, yakni mengajak anak bersikap konsisten terhadap semua hal positif yang dilakukan. Apabila ternyata yang dilakukan anak memiliki dampak negatif, orang atau guru diperbolehkan menegur dengan kata-kata yang mendidik. Kedua, cara membangun karakter anak adalah menanamkan pendidikan karakter anak usia dini sejak kecil. Mengingat anak adalah peniru yang mahir, orang tua bisa mengajari dan melakukan banyak hal positif, agar anak mendapat contoh yang baik. Selanjutnya, pendidikan karakter anak usia dini tersebut, dapat diaplikasikan sesering mungkin, juga berkelanjutan, hingga anak memiliki kedewasaan untuk menentukan juga menilai sendiri benar salahnya suatu hal. Keempat, cara membangun karakter anak, yaitu menumbuhkan empati anak. Bentuk kecerdasan emosional dan empati anak sejak usia dini. Kecerdasan emosional ini tidak hanya memengaruhi karakter mereka, namun, turut membantu mereka dalam memahami orang lain. Baca juga: Ajarkan Keberagaman Budaya kepada Anak dengan Riri Cerita Anak Interaktif Kelima, cara membangun karakter anak, yakni mengajak anak selalu bersyukur. Ajarkan mereka untuk selalu mengucap syukur dalam kondisi apa pun. Biasakan mereka untuk mengucap terima kasih setelah menerima bantuan atau sesuatu dari orang lain. Keenam, pendidikan karakter anak usia dini juga bisa dilakukan dengan memperlakukan anak secara baik dan hormat. Orang tua perlu membiasakan diri untuk berperilaku juga berkomunikasi dengan cara yang baik, sopan, dan terhormat. Terakhir, pendidikan karakter anak usia dini bisa diterapkan lewat bantuan media edukasi, seperti Riri Cerita Anak Interaktif. Riri adalah kumpulan cerita anak interaktif yang memuat ratusan dongeng, cerita rakyat, hingga fabel juga cerita orisinal. Baca juga: Ciptakan Dunia Anak yang Lebih Menyenangkan dan Interaktif bersama Riri Cerita Anak Interaktif dari Educa Studio Sebagai salah satu cara membangun karakter anak, Riri Cerita Anak Interaktif dapat: Membangun empati dan kepedulian sosial anak Meningkatkan keterampilan komunikasi anak Menanamkan nilai-nilai moral positif Mengasah keterampilan pengambilan keputusan anak, dengan menentukan cerita mana yang akan dibaca mereka Meningkatkan rasa percaya diri anak Meningkatkan kreativitas dan imajinasi anak lewat cerita-cerita yang dihadirkan tersebut Menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, karena gim edukasi Riri Cerita Anak Interaktif punya elemen interaktif yang memungkinkan anak berinteraksi dengan tokoh atau karakter yang ada di dalamnya. Sebagai kesimpulan, Riri Cerita Anak Interaktif bukan hanya media interaktif yang menawarkan hiburan atau kesenangan semata saja. Riri Cerita Anak Interaktif punya kontribusi yang signifikan dalam membangun karakter anak. Bukan hanya melatih empati, Riri Cerita Anak Interaktif juga dapat mengasah rasa percaya diri, keterampilan pengambilan keputusan, kepedulian sosial, keterampilan berkomunikasi, kreativitas, serta imajinasi anak. Karenanya, Riri Cerita Anak Interaktif dari Educa Studio bisa dijadikan sebagai salah satu cara membangun karakter anak yang positif dan tepat. Baca juga: Peran Riri Cerita Anak Interaktif dalam Edukasi Anak Usia Dini Sumber referensi: Dinsos.kulonprogokab.go.id. Memahami Karakter Anak. (2022). Tanggal akses 9 Desember 2024. Momsmoney.kontan.co.id. 6 Cara Mengembangkan Karakter Positif pada Anak. (2022). Tanggal akses 9 Desember 2024. Mtsn1buol.com. 10 Cara Membentuk Karakter Anak Usia Dini. (2022). Tanggal akses 9 Desember 2024.